Jumat, 10 Januari 2025|Jakarta, Indonesia

Safari Jurnalistik PWI Hadirkan Pemuda Inspiratif NTT dan Pendiri Kapanlagi Group

Herry Barus

Kamis, 05 November 2020 - 07:00 WIB

Safari Jurnalistik PWI Hadirkan Pemuda Inspiratif NTT dan Pendiri Kapanlagi Group
Safari Jurnalistik PWI Hadirkan Pemuda Inspiratif NTT dan Pendiri Kapanlagi Group
A A A

Thepresidentpost.id - Jakarta - Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) bekerjasama dengan PT. Astra International kembali menggelar Safari Jurnalistik, Rabu (4/11/2020). Dalam pembukaan kegiatan tersebut, hadir  tokoh muda Indonesia yang berhasil menginspirasi pemuda - pemuda lain di daerahnya, untuk menolak praktik human traficking, dalam bentuk pengiriman TKI. Pemuda itu ialah Ronaldus Asto Dadut.

Asto turut hadir berbagi kisah kepada puluhan peserta yang hadir. Pemuda ini merupakan pemenang Satu Indonesia Awards di bidang kesehatan tahun 2017  lalu. Asto yang berasal dari Tambolaka, kabupaten Sumba Barat Daya, ini tergerak untuk turut berkontribusi memutus rantai tragedi akibat perdagangan manusia di kampung halamannya.

Seperti diketahui, Nusa Tenggara Timur merupakan salah satu kantong pekerja migran dari Indonesia. Tapi, Ronaldus Asto Dadut tak mengira nasib mereka begitu buruk. Suatu hari, pada 2014, semasa Asto kuliah di Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Nusa Cendana, Kupang, dia diminta seorang dosen dari Kampus Unwira Kupang, untuk menjemput korban human trafficking yang telah disekap selama 3 bulan.

Ia kaget mendapati 15 korban tersebut, kebanyakan perempuan, dalam keadaan depresi dan tidak terurus. Pada tahun itu juga, pria 25 tahun ini bersama teman - temannya mendirikan Jaringan Relawan untuk Kemanusiaan (J - RUK) Sumba.

 “Organisasi ini merupakan wadah generasi muda yang didedikasikan untuk mengedukasi warga pedalaman di Sumba Barat Daya mengenai kesehatan dan perdagangan manusia,” ujar Asto saat berbicara dalam sesi pembukaan .

Sampai kini, mereka sudah memberikan berbagai penyuluhan mengenai Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan sosialisasi pencegahan human trafficking (perdagangan manusia). Sebanyak 2.889 anak mendapatkan pembekalan mengenai kebersihan dan kesehatan, dan 5.307 orang dewasa sudah mendapatkan penyuluhan mengenai pencegahan praktik human trafficking.

Asto dan JRUK dengan konsisten mengedukasi masyarakat untuk mengetahui bahayanya perdagangan manusia serta dampak yang ditimbulkan bagi keluarga dan lingkungannya. Salah satu kegiatan utama mereka ialah memberikan edukasi masyarakat di berbagai fasilitas publik seperti sekolah, gereja, masjid dan desa - desa.

Bagi Asto pendirian JRUK merupakan bentuk kepeduliannya kepada kampung halaman. Generasi muda lah yang dapat memajukan daerahnya sendiri.

“Ini panggilan kemanusiaan yang harus kita ambil. Kita tidak boleh berdiam diri. Sudah melihat sesuatu tapi tidak berherak, itu harus ditanggalkan. Geblnerasi muda harus bergerak bersama untuk mewujudkan sumba lebih baik. Saya rasa leluhur Sumbah merestui gerakan kami,” jelas Asto.

Ke depan, Asto ingin mendirikan rumah singgah bagi anak - anak di Nusa Tenggara Timur, dia berharap dukungan dari pemerintah agar semakin banyak masyarakat yang terbantu.

Media di Era Disrupsi

Selain Asto hadir pula sebagai pembicara Pendiri Kapanlagi Group, Steve Christian. Steve menjelaskan tentang tantangan media di era disrupsi seperti sekarang ini. Media tidak hanya dituntut cepat dan tepat, tapi juga kreatif, sebab ada banyak pesaing yang memanfaatkan berbagai platform.

“Isi konten harus menarik agar bisa bertahan, hal ini sangat menentukan apalagi di era disrupsi,” jelas Steve yang juga CEO Kapanlagi Group.

Steve mencontohkan Kapanlagi Group bertahan beberapa tahun hasil dari kreatifitas untuk menghasilkan konten yang menarik dan tidak kalah dari pesaing.

Ia melanjutkan wartawan di group Kapanlagi dipacu untuk kreatif dan menghasilkan konten yang maksimal agar pembaca selalu merasa butuh dengan konten mereka. Era disrupsi seolah memaksa untuk berubah, termasuk berubah dalam menghasilkan konten.

“Kami bersyukur, Kapanlagi Group mampu bertahan dengan hampir seribu karyawan, dengan 700 - an di antaranya adalah wartawan,” tambah Steve.

 Menutup acara ini, Ketum PWI Pusat, Atal S. Depari mengutarakan kebahagiaannya sebab Safari Jurnalistik PWI dari pertama hingga ketiga hari ini selalu menghadirkan para legenda media, seperti Dahlan Iskan, Bos Kumparan, Budiono Darsono dan terakhir CEO Kapanlagi Group, Steve Christian.

“Semga akan ada Safari Jurnalistik keempat dengan menghadirkan pembicara pembicara yang terus bisa menginspirasi,” ujar Atal.

Komentar

Berita Lainnya

National 24/12/2024 10:25 WIB

9 Reasons to Invest in Kota Jababeka with Profit Potential

Investment in Jababeka Industrial Estate in Cikarang, Bekasi or what is now known as the Independent and Integrated City has various potential benefits that can be an attraction for investors. Yes, PT…

Economy 24/12/2024 08:15 WIB

PT Matahari Tire Indonesia, China's No. 1 Tire Manufacturing Company Officially Operates in Kendal SEZ

PT Matahari Tire Indonesia, a subsidiary of Zhongce Rubber Group Co Ltd (ZC Rubber) from China has officially started the operation of its new factory in Kendal Special Economic Zone, Central Java. The…

Science & Tech 24/12/2024 07:20 WIB

Minister of Industry Agus Denies Rumors that iPhone 16 Can be Bought on Pre-order

Minister of Industry Agus Gumiwang Kartasasmita strongly denied rumors that the iPhone 16 could be purchased for pre-order on Friday (20/12/2024). He said he had not received an investment proposal of…

Travel 23/12/2024 15:12 WIB

Launch of Shopping in Indonesia Only (BINA) Discount Program 2024

Coordinating Minister for Economic Affairs, Airlangga Hartarto together with Deputy Minister of Trade, Dyah Roro Esti; Deputy Minister of SMEs, Helvi Moraza; Deputy Minister of Tourism, Ni Luh Puspa;…

Science & Tech 23/12/2024 14:46 WIB

Indonesia Delivers 2.7 Million Doses of bOPV Polio Vaccine as Humanitarian Aid to Myanmar

As an expression of solidarity and the strong relationship between the people of Indonesia and Myanmar, the Government of the Republic of Indonesia has delivered 2.7 million doses of the bOPV polio vaccine…