Jumat, 10 Januari 2025|Jakarta, Indonesia

Pak Jokowi! Industri TPT Nasional Hancur Lebur, Ini Biang Keroknya

Ridwan

Senin, 09 November 2020 - 11:05 WIB

Industri TPT Nasional
Industri TPT Nasional
A A A

Thepresidentpost.id - Jakarta - Kebijakan pro importasi tekstil menjadi biang kerok terpuruknya industry Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) hingga saat ini.

Sekretaris Jenderal Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filament Indonesia (APSyFI), Redma Gita Wirawasta menjelaskan bahwa rendahnya daya saing menjadi penyebab stagnasi ekspor TPT, namun pembukaan kran impor menjadi penyebab utama hancurnya industry TPT yang berorientasi pasar domestik bahkan jauh hari sebelum COVID - 19.

Pasca pemberlakuan Permendag 64/2017 yang merevisi Permendag 85 tahun 2015, importasi tekstil terjadi secara masif karena Importir Umum diberikan keleluasaan impor melalui Pusat Kawasan Berikat (PLB). Padahal Permendag 85 2015 masih menyisakan masalah berupa banyaknya Importir Produsen bodong yang mendapatkan kuota impor dalam jumlah besar.

Ditambah lagi dengan terbit nya Permendag 77/2019 dimana Importir Produsen diperbolehkan impor melebihi kapasitasnya, importasi makin bertambah masif lagi.

"Importir ini sangat hebat mempengaruhi kebijakan perdagangan kita hingga 1 perusahaan API - P bodong bisa mendapatkan kuota impor yang sangat besar dan terlindungi oleh aturan," kata Redma melalui keterangan tertulisnya di Jakarta, Senin (9/11/2020).

Tudingan Redma bukan asal tebak, karena dalam kasus importasi illegal tekstil di Batam yang menjadikan 5 orang tersangka termasuk pejabat Bea Cukai, dilakukan oleh 2 perusahaan API - P bodong yang mendapatkan kuota impor jutaan meter kain tenun dan ribuan ton kain rajut bahkan hingga diberikan kuota tambahan.

Redma pun menampik jika kebijakan pro impor yang dilakukan pemerintah berperan dalam mendorong pertumbuhan industry hingga 14% ditahun 2014.

"Bagaimana bisa mendorong pertumbuhan jika impor naik dan ekspor stagnan? neraca perdagangannya kan jadi turun," ungkap Redma.

Ia mengungkapkan bahwa pertumbuhan 2019 didorong oleh realisasi pabrikan rayon yang memang terjadi ditahun 2018 - 2019.

"Jadi bukan karena kebijakan importasi, lihat saja di 2019 banyak PHK dan pabrik - pabrik tekstil gulung tikar gara - gara impornya banjir," tegasnya.

APSyFI tidak habis pikir jika saat ini masih ada pejabat yang masih pro kebijakan impor. "Perintah Presiden kan jelas untuk impor hanya bahan yang tidak bisa diproduksi didalam negeri saja, Menteri Perindustrian juga jelas menargetkan pengurangan impor hingga 35%," ungkapnya.

Kemudian Redma menyoal revisi Permendag 77/2019 yang dirasakan berlarut - larut. "Ini kita bahas sejak Maret, sampai sekarang belum keluar, informasinya sudah ada di Kemenkumham untuk diundangkan," tambahnya.

Pihaknya berharap komitmen Kemendag untuk kembali ke Permendag 85 2015, dimana importasi hanya diberikan bagi produsen bahan baku yang tidak diproduksi didalam negeri dan tidak bisa dipindah tangankan.

"Kemendag harusnya tau bahwa kebijakan mereka selama ini yang membuat investasi disektor TPT mandeg, mana mau orang investasi kalau kebijakannya pro barang impor, dikasih insentif fiskal pun mereka tidak akan mau investasi, bahkan kebijakan relaksasi impor ini telah mendorong produsen menjadi pedagang," pungkasnya.

Komentar

Berita Lainnya

National 24/12/2024 10:25 WIB

9 Reasons to Invest in Kota Jababeka with Profit Potential

Investment in Jababeka Industrial Estate in Cikarang, Bekasi or what is now known as the Independent and Integrated City has various potential benefits that can be an attraction for investors. Yes, PT…

Business 24/12/2024 10:12 WIB

PT VOK Electrical Appliance Indonesia Officially Builds Factory in Kendal Special Economic Zone (KEK)

PT VOK Electrical Appliances Indonesia officially held a groundbreaking ceremony for its new factory in Kendal Special Economic Zone (KEK), Central Java. The deputy government of Kendal Regency, Head…

Economy 24/12/2024 08:15 WIB

PT Matahari Tire Indonesia, China's No. 1 Tire Manufacturing Company Officially Operates in Kendal SEZ

PT Matahari Tire Indonesia, a subsidiary of Zhongce Rubber Group Co Ltd (ZC Rubber) from China has officially started the operation of its new factory in Kendal Special Economic Zone, Central Java. The…

Science & Tech 24/12/2024 07:20 WIB

Minister of Industry Agus Denies Rumors that iPhone 16 Can be Bought on Pre-order

Minister of Industry Agus Gumiwang Kartasasmita strongly denied rumors that the iPhone 16 could be purchased for pre-order on Friday (20/12/2024). He said he had not received an investment proposal of…

Business 23/12/2024 15:19 WIB

Minister of Trade at the Launch of EPIC Sale

Minister of Trade, Budi Santoso together with Coordinating Minister for Economic Affairs, Airlangga Hartarto and Head of the National Food Agency (Bapanas), Arief Prasetyo Adi launched Every Purchase…