Jumat, 10 Januari 2025|Jakarta, Indonesia

SGLT-2 Inhibitor Percepat Ekpansi Penggunaan Obat Untuk Perawatan Penyakit Selain Diabetes

Herry Barus

Sabtu, 14 November 2020 - 08:00 WIB

Daewoong Pharmaceutcia
Daewoong Pharmaceutcia
A A A

Thepresidentpost.id - Jakarta - Diabetes merupakan salah satu penyakit dengan jumlah pasien yang meningkat dengan cepat di seluruh dunia. Menurut data dari International Diabetes Federation, sekitar 463 juta penduduk dunia menderita diabetes dan angka ini diperkirakan akan meningkat hingga 700 juta pada tahun 2045.

Diabetes adalah sebuah penyakit dimana kadar gula darah melebihi ambang tertentu karena glukosa dalam darah (gula darah) tidak dapat terkontrol dengan baik. Tubuh kita mengatur gula darah melalui hormon insulin yang dikeluarkan oleh pankreas dan dalam proses tersebut, insulin berperan membantu penyerapan glukosa oleh tubuh.

Diabetes selanjutnya dapat dibagi menjadi diabetes tipe 1, di mana pankreas tidak mampu mengeluarkan insulin dengan benar, dan diabetes tipe 2, yang disebabkan oleh ketidakmampuan tubuh untuk menyerap glukosa secara efektif pada saat pankreas memproduksi insulin. Diabetes tipe 2 merupakan jenis penyakit yang diderita oleh sebagian besar pasien dan disebabkan oleh faktor gaya hidup seperti pola makan kurang sehat, kurangnya aktivitas fisik, dan stres, dan biasa terjadi setelah usia 40 - an. Pasien dengan diabetes tipe 2 berisiko tinggi terkena penyakit kardiovaskular dan komplikasi lain serta memerlukan perawatan dan manajemen yang berkelanjutan.

Pasar untuk pengobatan diabetes tipe 2 menunjukkan tingkat pertumbuhan tahunan yang tinggi sebesar 7%. Ukuran pasar dengan nilai sekitar USD40,1 miliar (KRW45 triliun) pada tahun 2016 ini diprediksi akan meningkat hingga USD57,6 miliar (KRW 65 triliun) pada tahun 2021. Secara khusus, tingkat pertumbuhan SGLT - 2 inhibitor sangat luar biasa. Ukuran pasar SGLT - 2 inhibitor diharapkan akan meningkat sebesar rata - rata 24% secara tahunan dari USD3,7 miliar (KRW4 triliun) pada tahun 2017 menjadi USD11,1 miliar (KRW12 triliun) pada tahun 2022.

SGLT - 2 berperan dalam reabsorpsi gula yang keluar dari darah selama produksi urin di ginjal. Oleh karena itu, ketika SGLT - 2 dihambat, glukosa dapat dikeluarkan ke dalam urin dengan menghalangi reabsorpsi glukosa di dalam tubulus. Karena pasien diabetes memiliki kadar glukosa dalam darah yang lebih tinggi dibandingkan dengan orang normal, SGLT - 2 inhibitor dapat membantu mengontrol gula darah melalui tindakan penghambatan reabsorpsi glukosa ini. Obat SGLT - 2 inhibitor dikenal efektif tidak hanya untuk pengobatan diabetes, tetapi juga untuk pengobatan gagal jantung kronis dan gagal ginjal.

SGLT - 2 inhibitor yang tersedia di pasar Korea Selatan saat ini adalah Farxiga (AstraZeneca), Jardiance (Boehringer Ingelheim), dan Suglat (Astellas). SGLT - 2 inhibitor dari Farxiga cukup menarik perhatian karena obat tersebut terus diperluas penggunaannya untuk perawatan penyakit selain diabetes. Studi klinis berskala besar mampu membuktikan bahwa bahwa obat tersebut memiliki efek yang manjur untuk perawatan penyakit kardiovaskular dan penyakit ginjal. Hasilnya, beberapa negara seperti Amerika Serikat, Eropa, dan China mulai memperluas penggunaan obat ini untuk perawatan penyakit kardiovaskular dan ginjal. Baru - baru ini, indikasi gagal jantung telah disetujui oleh Komite Uni Eropa setelah Food and Drug Administration (FDA) AS, dan obat ini telah ditetapkan oleh FDA sebagai 'perawatan inovatif' untuk menyembuhkan pasien dengan penyakit ginjal kronis terlepas dari apakah mereka juga mengidap diabetes tipe 2.

Dengan demikian, pasar SGLT - 2 inhibitor semakin berkembang pesat, namun belum ada obat SGLT - 2 yang dikembangkan oleh perusahaan farmasi asal Korea Selatan. Akhirnya, pasar dalam negeri Korea Selatan dengan dengan nilai sekitar KRW 100 miliar masih didominasi oleh perusahaan farmasi multinasional. Mengingat situasi saat ini, minat industri terhadap 'Enavogliflozin,' yang merupakan kandidat obat SGLT - 2 inhibitor yang sedang dikembangkan oleh Daewoong Pharmaceutical, semakin meningkat setiap harinya.

Enavogliflozin telah terbukti memiliki efek penurunan gula darah dan tingkat keamanan yang luar biasa dibandingkan dengan obat lain yang ada di pasaran. Dalam uji klinis fase 2 yang dilakukan pada lebih dari 200 pasien Korea, telah terbukti bahwa hemoglobin terglikasi yang merupakan indikator utama kontrol gula darah dapat menurun lebih dari 30% dibandingkan dengan menggunakan obat SGLT - 2 inhibtor lainnya. Selain itu, terdapat maksimal 61% pasien dengan tingkat hemoglobin terglikasi yang menurun pada level '7,0% atau lebih rendah (tingkat 7% merupakan target pengendalian diabetes internasional), sedangkan terdapat 72% pasien yang mengalami penurunan tingkat hemoglobin terglikasi lebih dari 0,5% dibandingkan dengan sebelum menerima pengobatan.

Pada bulan September, Kementerian Keamanan Pangan dan Obat Korea Selatan telah memberikan izin untuk pelaksanaan uji klinis fase 3 terapi kombinasi monoterapi dan metformin. Saat ini, uji klinis fase 3 dilakukan di 30 rumah sakit besar di seluruh negeri. Bulan lalu, Kementerian Keamanan Makanan dan Obat juga telah menunjuk obat ini untuk dilakukan peninjauan jalur cepat pertama di Korea, dan baru - baru ini, uji klinis fase 3 terapi kombinasi 3 obat dengan metformin dan DPP - 4 telah disetujui. Peluncuran produk di Korea ditargetkan pada tahun 2023.

Berdasarkan kemanjuran enavogliflozin yang luar biasa, Daewoong Pharmaceutical berencana untuk memperluas penggunaan obat tidak hanya untuk diabetes, tetapi juga penyakit yang berkaitan dengan obesitas, jantung, ginjal, dan lainnya, memposisikan obat tersebut sebagai pengobatan terbaik di kelasnya. Daewoong Pharmaceutical menjadi perusahaan pertama di Korea yang mengembangkan obat diabetes baru dengan mekanisme SGLT - 2 inhibtor sambil menyelesaikan uji klinis fase 3 dan meluncurkan enavogliflozin di pasar.

Seung - ho Jeon, CEO Daewoong Pharmaceutical, berkata, “Melalui keberhasilan pengembangan SGLT - 2 inhibitor pertama Korea Selatan, Daewoong akan melakukan segala upaya untuk tak hanya meningkatkan status industri farmasi Korea Selatan, tetapi juga memberikan pilihan pengobatan yang sangat baik untuk banyak pasien diabetes di seluruh dunia. "

Komentar

Berita Lainnya

National 24/12/2024 10:25 WIB

9 Reasons to Invest in Kota Jababeka with Profit Potential

Investment in Jababeka Industrial Estate in Cikarang, Bekasi or what is now known as the Independent and Integrated City has various potential benefits that can be an attraction for investors. Yes, PT…

Economy 24/12/2024 08:15 WIB

PT Matahari Tire Indonesia, China's No. 1 Tire Manufacturing Company Officially Operates in Kendal SEZ

PT Matahari Tire Indonesia, a subsidiary of Zhongce Rubber Group Co Ltd (ZC Rubber) from China has officially started the operation of its new factory in Kendal Special Economic Zone, Central Java. The…

Science & Tech 24/12/2024 07:20 WIB

Minister of Industry Agus Denies Rumors that iPhone 16 Can be Bought on Pre-order

Minister of Industry Agus Gumiwang Kartasasmita strongly denied rumors that the iPhone 16 could be purchased for pre-order on Friday (20/12/2024). He said he had not received an investment proposal of…

Travel 23/12/2024 15:12 WIB

Launch of Shopping in Indonesia Only (BINA) Discount Program 2024

Coordinating Minister for Economic Affairs, Airlangga Hartarto together with Deputy Minister of Trade, Dyah Roro Esti; Deputy Minister of SMEs, Helvi Moraza; Deputy Minister of Tourism, Ni Luh Puspa;…

Science & Tech 23/12/2024 14:46 WIB

Indonesia Delivers 2.7 Million Doses of bOPV Polio Vaccine as Humanitarian Aid to Myanmar

As an expression of solidarity and the strong relationship between the people of Indonesia and Myanmar, the Government of the Republic of Indonesia has delivered 2.7 million doses of the bOPV polio vaccine…