Jumat, 10 Januari 2025|Jakarta, Indonesia

Waduh! Engga Sanggup Bayar Sewa, 10.000 Pengusaha Warteg Minggat dari Jakarta

Ridwan

Sabtu, 14 November 2020 - 09:30 WIB

Pengusaha warteg
Pengusaha warteg
A A A

Thepresidentpost.id - Jakarta - Puluhan ribu pengusaha warteg menutup usahanya dan hengkang dari Jakarta. Kondisi ini dipicu kian tak terjangkaunya kemampuan pelaku bisnis warteg membayar tempat sewa usaha di lahan ibu kota.

Para pengusaha memilih membuka warteg di wilayah Bodetabek yang biaya sewanya lebih murah dan terjangkau.

Ketua Koordinator Komunitas Warung Tegal Nusantara (Kowantara) Mukroni mengatakan, sebanyak 10.000 pengusaha warteg yang semula berjualan di kawasan Jakarta akhirnya memutuskan untuk pindah lokasi berdagang.

"Kondisi saat ini jelas temen - temen warteg mulai kesulitan membayar sewa di Jakarta. Ini mengakibatkan banyak yang melipir ke wilayah sekitar Jakarta, kaya Bodetabek (Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi) karena harga sewa yang lebih murah," ujar Mukroni di Jakarta (12/11/2020).

Hingga saat ini, total ada 10.000 warteg atau sekitar 25 persen yang mulai meninggalkan Ibu Kota sejak PSBB jilid I diterapkan. Sebab, kebijakan tersebut ditengarai sebagai penyebab turunnya jumlah pelanggan secara drastis.

"Karena kan orang dibatasi untuk aktivitas di luar. Kayak kantor tutup, mal tutup, dan tempat yang banyak karyawannya juga dibatasi operasionalnya. Akhirnya pelanggan juga ga ada," paparnya.

Sedangkan, biaya tempat usaha sewa tetap harus dibayarkan secara penuh oleh pemilik warteg di Jakarta. Adapun nilainya berkisar antara Rp 80 juta - Rp 100 juta untuk satu tahun sewa.

"Ini kan sulit untuk kita - kita penuhi. Maka kota di Bodetabek itulah yang sekarang diburuh pemilik warteg. Kan untuk sewa satu tahun rata - rata Rp 25 juta, jadi jauh lebih hemat," paparnya.

Mukroni memprediksi tren migrasi warteg ke wilayah Bodetabek akan semakin meningkat kedepannya. Mengingat ini sebagai salah langkah preventif untuk menyelamatkan kelangsungan usaha.

"Cara ini untuk bertahan aja supaya ada kegiatan agar jalan usahanya. Karenakan kondisi ekonomi juga belum pasti," tukasnya.

Komentar

Berita Lainnya

National 24/12/2024 10:25 WIB

9 Reasons to Invest in Kota Jababeka with Profit Potential

Investment in Jababeka Industrial Estate in Cikarang, Bekasi or what is now known as the Independent and Integrated City has various potential benefits that can be an attraction for investors. Yes, PT…

Business 24/12/2024 10:12 WIB

PT VOK Electrical Appliance Indonesia Officially Builds Factory in Kendal Special Economic Zone (KEK)

PT VOK Electrical Appliances Indonesia officially held a groundbreaking ceremony for its new factory in Kendal Special Economic Zone (KEK), Central Java. The deputy government of Kendal Regency, Head…

Economy 24/12/2024 08:15 WIB

PT Matahari Tire Indonesia, China's No. 1 Tire Manufacturing Company Officially Operates in Kendal SEZ

PT Matahari Tire Indonesia, a subsidiary of Zhongce Rubber Group Co Ltd (ZC Rubber) from China has officially started the operation of its new factory in Kendal Special Economic Zone, Central Java. The…

Business 23/12/2024 15:19 WIB

Minister of Trade at the Launch of EPIC Sale

Minister of Trade, Budi Santoso together with Coordinating Minister for Economic Affairs, Airlangga Hartarto and Head of the National Food Agency (Bapanas), Arief Prasetyo Adi launched Every Purchase…

Travel 23/12/2024 15:12 WIB

Launch of Shopping in Indonesia Only (BINA) Discount Program 2024

Coordinating Minister for Economic Affairs, Airlangga Hartarto together with Deputy Minister of Trade, Dyah Roro Esti; Deputy Minister of SMEs, Helvi Moraza; Deputy Minister of Tourism, Ni Luh Puspa;…