Jumat, 10 Januari 2025|Jakarta, Indonesia

Waduh! Penerimaan Pajak Jeblok, Menkeu Terbaik Dunia Ini 'Nyerah'

Ridwan

Jumat, 20 November 2020 - 16:30 WIB

Menkeu Sri Mulyani
Menkeu Sri Mulyani
A A A

Thepresidentpost.id - Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan target penerimaan pajak tahun ini berpotensi tidak mencapai target. Menkeu terbaik di dunia ini kibarkan bendera putih.

Apa alasan Sri Mulyani? Menurutnya, hal tersebut dipengaruhi dampak pandemi Covid - 19 pada dunia yang masih terjadi hingga akhir tahun ini.

"Ini adalah penerimaan perpajakan yang rendah karena memang mengalami kontraksi dan ini pun masih ada risiko untuk tidak tercapai, karena ternyata kondisi dari korporasi maupun masyarakat betul - betul tertekan," kata dia dalam diskusi virtual, dikutip Jumat (20/11/2020).

Sri Mulyani menuturkan dari sisi keseluruhan, pendapatan negara mengalami tekanan. Pendapatan negara tahun ini hanya sebesar Rp 1.699,9 triliun, nilai itu terdiri dari target penerimaan perpajakan hanya Rp 1.404,5 triliun, pendapatan negara bukan pajak atau PNBP sebesar Rp 294,14 triliun, dan penerimaan hibah sebesar Rp 1,30 triliun.

Menurutnya, target penerimaan negara tahun ini menurun, namun peningkatan anggaran belanja negara dilakukan untuk menangani pandemi Covid - 19.

Dengan kebijakan tersebut, maka defisit APBN melebar ke level 6,34 persen terhadap produk domestik bruto atau PDB.

Adapun anggaran belanja negara naik menjadi Rp 2.739,1 triliun. Peningkatan belanja ini dipenuhi melalui pembiayaan alias utang untuk membantu masyarakat yang terkena dampak.

Sebelumya, dikutip Republika, Sri Mulyani memperkirakan penerimaan perpajakan pada tahun ini akan turun 15 persen dari target perubahan APBN dalam Perpres 72/2020 yaitu Rp 1.404,5 triliun.

"Pendapatan kami turun sangat signifikan yang kami perkirakan awalnya hanya turun 10 persen mungkin sekarang kita akan mendekati penurunan pendapatan 15 persen dari perpajakan,” katanya dalam acara 7th OECD Forum on Green Finance and Investment di Jakarta, Jumat 9 Oktober 2020.

Dia menyatakan meskipun penerimaan perpajakan diperkirakan turun 15 persen namun besaran defisit APBN untuk tahun ini tetap sesuai kesepakatan yakni 6,34 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

Komentar

Berita Lainnya

National 24/12/2024 10:25 WIB

9 Reasons to Invest in Kota Jababeka with Profit Potential

Investment in Jababeka Industrial Estate in Cikarang, Bekasi or what is now known as the Independent and Integrated City has various potential benefits that can be an attraction for investors. Yes, PT…

Business 24/12/2024 10:12 WIB

PT VOK Electrical Appliance Indonesia Officially Builds Factory in Kendal Special Economic Zone (KEK)

PT VOK Electrical Appliances Indonesia officially held a groundbreaking ceremony for its new factory in Kendal Special Economic Zone (KEK), Central Java. The deputy government of Kendal Regency, Head…

Science & Tech 24/12/2024 07:20 WIB

Minister of Industry Agus Denies Rumors that iPhone 16 Can be Bought on Pre-order

Minister of Industry Agus Gumiwang Kartasasmita strongly denied rumors that the iPhone 16 could be purchased for pre-order on Friday (20/12/2024). He said he had not received an investment proposal of…

Business 23/12/2024 15:19 WIB

Minister of Trade at the Launch of EPIC Sale

Minister of Trade, Budi Santoso together with Coordinating Minister for Economic Affairs, Airlangga Hartarto and Head of the National Food Agency (Bapanas), Arief Prasetyo Adi launched Every Purchase…

Travel 23/12/2024 15:12 WIB

Launch of Shopping in Indonesia Only (BINA) Discount Program 2024

Coordinating Minister for Economic Affairs, Airlangga Hartarto together with Deputy Minister of Trade, Dyah Roro Esti; Deputy Minister of SMEs, Helvi Moraza; Deputy Minister of Tourism, Ni Luh Puspa;…