Jumat, 10 Januari 2025|Jakarta, Indonesia

Wow Dahsyat! Investasi Industri Agro Senilai Rp32,5 Triliun Antre Masuk RI

Ridwan

Selasa, 01 Desember 2020 - 15:30 WIB

Aktivitas industri makanan dan minuman (mamin)
Aktivitas industri makanan dan minuman (mamin)
A A A

Thepresidentpost.id - Jakarta - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong peningkatan investasi di sektor industri agro agar dapat memperkuat struktur di dalam negeri sehingga bisa lebih berdaya saing.

Oleh karena itu diperlukan kebijakan strategis untuk mempercepat realisasi penanaman modal di tanah air.

"Kami mencatat lebih dari Rp32,5 triliun investasi baru yang akan masuk pada sektor agro dengan total sekitar 26 proyek," kata Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin Abdul Rochim di Jakarta, Selasa (1/12/2020).

Abdul Rochim menyebutkan, pihaknya membagi tiga sektor industri agro yang sedang diakselerasi untuk terus tumbuh dan meningkatkan kapasitas produksinya. Pertama, industri makanan, hasil laut, dan perikanan yang akan meliputi komoditas gula, tepung, pakan, penggilingan jagung, serta biskuit.

"Untuk industri makanan tersebut, total akan ada sembilan proyek dengan investasi senilai Rp19,94 triliun," ungkapnya.

Sektor kedua, yakni industri minuman, hasil tembakau, dan bahan penyegar yang meliputi produk Air Minum Dalam Kemasan (AMDK), susu dan olahan susu, minuman ringan, serta cokelat.

"Total sektor ini akan ada tujuh proyek dengan investasi senilai Rp2,66 triliun," imbuhnya.

Ketiga, industri hasil hutan dan perkebunan yang meliputi refinery dan fraksinasi sawit, biodiesel, minyak sawit, pulp, dan kertas. Total bakal ada 10 proyek dengan investasi senilai lebih dari Rp10 triliun.

Berbagai investasi tersebut diharapkan dapat mengungkit kinerja industri agro, terlebih setelah terkena dampak signfikan akibat pandemi Covid - 19.

"Sektor - sektor itu sangat esensial karena terkait dengan kebutuhan utama masyarakat," ujar Rochim.

Direktur Industri Makanan, Hasil Laut, dan Perikanan Kemenperin, Supriadi menyampaikan, investasi di industri makanan dan minuman (mamin) telah mencapai Rp40,5 triliun. Angka tersebut merupakan 20 persen dari total investasi ke industri pengolahan, yang senilai Rp201,8 triliun sepanjang Januari - September 2020.

"Pemerintah juga telah menetapkan beberapa sektor industri prioritas yang akan dikembangkan dan tertuang dalam Rencana Induk Pengembangan Industri Nasional (RIPIN), di mana industri pangan termasuk dalam salah satu industri andalan yang diprioritaskan pengembangannya," paparnya.

Supriadi mengemukakan, salah satu fokus pengembangan industri mamin yang akan dilakukan pada tahun 2021 adalah menjaga ketersediaan bahan baku.

"Ketersediaan bahan baku di industri mamin sangat penting untuk mencukupi dari sisi jumlah, kualitas, maupun kontuinitas produksi," tuturnya.

Di samping itu, ketersediaan bahan baku menjadi salah satu pertimbangan para investor. "Berikutnya adalah ketersediaan pasar dan fasilitas fiskal juga menjadi pendorong penanaman modal oleh para investor," tandasnya.

Sebelumnya, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang mengatakan, pengembangan industri agro di Indonesua cukup prospektif.

Potensi ini antara lain karena didukung pasar domestik yang besar, sumber daya pertanian yang berlimpah sebagai sumber bahan baku industri agro dalam negeri, perubahan pola konsumsi konsumen yang cenderung beralih ke makanan kemasan modern, serta munculnya pemain - pemain industri agro nasional yang sudah mampu bersaing di tingkat global.

"Dengan adanya peluang tersebut, kebijakan pemerintah dalam pembangunan industri agro adalah menjadikan Indonesia menjadi pemain terkemuka di pasar regional dengan strategi utama melalui peningkatan ekspor produk industri agro serta mengurangi ketergantungan impor bahan baku, bahan penolong, dan barang modal," tandasnya.

Adapun langkah - langkah strategis dalam upaya peningkatan ekspor di sektor industri agro, di antaranya adalah penguatan kemampuan industri agro secara menyeluruh dengan fokus pada perbaikan sektor hulu pertanian. Berikutnya, penerapan sektor pertanian dan industri agro dengan teknologi industri 4.0.

Di samping itu, juga dilakukan upaya untuk memperkuat daya saing produk industri agro dari segi kualitas, harga, dan kemampuan delivery dalam rangka memenuhi pasar ASEAN dan global, serta meningkatkan kemampuan SDM, teknis dan teknologi industri agro guna memperkuat kemampuan produksi nasional di pasar global.

Komentar

Berita Lainnya

National 24/12/2024 10:25 WIB

9 Reasons to Invest in Kota Jababeka with Profit Potential

Investment in Jababeka Industrial Estate in Cikarang, Bekasi or what is now known as the Independent and Integrated City has various potential benefits that can be an attraction for investors. Yes, PT…

Business 24/12/2024 10:12 WIB

PT VOK Electrical Appliance Indonesia Officially Builds Factory in Kendal Special Economic Zone (KEK)

PT VOK Electrical Appliances Indonesia officially held a groundbreaking ceremony for its new factory in Kendal Special Economic Zone (KEK), Central Java. The deputy government of Kendal Regency, Head…

Economy 24/12/2024 08:15 WIB

PT Matahari Tire Indonesia, China's No. 1 Tire Manufacturing Company Officially Operates in Kendal SEZ

PT Matahari Tire Indonesia, a subsidiary of Zhongce Rubber Group Co Ltd (ZC Rubber) from China has officially started the operation of its new factory in Kendal Special Economic Zone, Central Java. The…

Business 23/12/2024 15:19 WIB

Minister of Trade at the Launch of EPIC Sale

Minister of Trade, Budi Santoso together with Coordinating Minister for Economic Affairs, Airlangga Hartarto and Head of the National Food Agency (Bapanas), Arief Prasetyo Adi launched Every Purchase…

Travel 23/12/2024 15:12 WIB

Launch of Shopping in Indonesia Only (BINA) Discount Program 2024

Coordinating Minister for Economic Affairs, Airlangga Hartarto together with Deputy Minister of Trade, Dyah Roro Esti; Deputy Minister of SMEs, Helvi Moraza; Deputy Minister of Tourism, Ni Luh Puspa;…