Jumat, 10 Januari 2025|Jakarta, Indonesia

Tesla Hingga Google ke Indonesia, Nazib Razak Sindir Pemerintah: Apa yang Terjadi, Oh Malaysia Kemana Kita?

Candra Mata

Sabtu, 19 Desember 2020 - 13:40 WIB

Mantan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak (foto IST)
Mantan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak (foto IST)
A A A

Thepresidentpost.id  - Jakarta, Mantan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak membuat pernyataan yang mengejutkan terkait Indonesia yang kini disebutnya sebagai negara yang mampu mendatangkan investasi dari berbagai perusahaan terkemuka dunia. 

Bahkan tak tangung - tanggung, atas capaian positif tren investasi tersebut Razak menyebut Malaysia sudah jauh tertinggal dan kalah bersaing dari Indonesia.

Mantan orang nomer satu di Malaysia tersebut pun lantas mengungkapkan kekesalannya dengan menuliskan sindiran pedas ke Pemerintah Malaysia.

"Tesla akan pergi ke Indonesia. Amazon akan pergi ke Indonesia. Google akan pergi ke Indonesia. Apa yang terjadi?," tulisnya seperti dikutip redaksi Thepresidentpost.id dari laman facebooknya pada Sabtu (19/12).

Tak hanya itu, Najib Razak juga menyertakan pemberitaan berbagai media terkait investasi perusahaan global ke Indonesia. 

Diantaranya berita tentang investasi Google dan Temasek ke Tokopedia, utusan Tesla ke Indonesia untuk menjajaki investasi Nikel, hingga tawaran Jokowi ke Elon Musk untuk meluncurkan roket SpaceX dari Indonesia.

Tak berhenti disitu, Najib Razak juga menyebut kasian melihat kondisi Malaysia yang dianggapnya sudah tidak lagi terlihat sebagai negeri yang memiliki daya tarik investasi.

"Kasiannnnnnnnn. Sebelumnya Malaysia ketika BN dipimpin, dipandang potensi pertumbuhan tinggi di wilayah Asia dan Asia Tenggara, kini tidak lagi menjadi pertimbangan investasi," sebut Najib Razak.

"Tak terlihat lagi. Sayang sekali. Sayang sekali. Oh Malaysia, ke mana kita?" Tulisnya lagi.

Padahal sebelumnya, saat masih memimpin Malaysia, Najib Razak menyebut dirinya gemar melakukan mengejar para investor dengan cara mengundang langsung para pebisnis dari berbagai dunia.

"Sekitar 80 perusahaan internasional diundang ke Malaysia," ungkapnya.

Namun sejak 2018, dirinya mengaku tidak lagi mendengar ada investasi baru di Malaysia. 

"Listrik. Tidak ada. Yang ada hanya hinaan bilang rakyat malas. Yang kita lihat hanyalah ketidakstabilan politik. Yang dirasakan adalah lemahnya kebijakan pemerintah," pungkas Najib Razak.

Komentar

Berita Lainnya

National 24/12/2024 10:25 WIB

9 Reasons to Invest in Kota Jababeka with Profit Potential

Investment in Jababeka Industrial Estate in Cikarang, Bekasi or what is now known as the Independent and Integrated City has various potential benefits that can be an attraction for investors. Yes, PT…

Business 24/12/2024 10:12 WIB

PT VOK Electrical Appliance Indonesia Officially Builds Factory in Kendal Special Economic Zone (KEK)

PT VOK Electrical Appliances Indonesia officially held a groundbreaking ceremony for its new factory in Kendal Special Economic Zone (KEK), Central Java. The deputy government of Kendal Regency, Head…

Economy 24/12/2024 08:15 WIB

PT Matahari Tire Indonesia, China's No. 1 Tire Manufacturing Company Officially Operates in Kendal SEZ

PT Matahari Tire Indonesia, a subsidiary of Zhongce Rubber Group Co Ltd (ZC Rubber) from China has officially started the operation of its new factory in Kendal Special Economic Zone, Central Java. The…

Business 23/12/2024 15:19 WIB

Minister of Trade at the Launch of EPIC Sale

Minister of Trade, Budi Santoso together with Coordinating Minister for Economic Affairs, Airlangga Hartarto and Head of the National Food Agency (Bapanas), Arief Prasetyo Adi launched Every Purchase…

Travel 23/12/2024 15:12 WIB

Launch of Shopping in Indonesia Only (BINA) Discount Program 2024

Coordinating Minister for Economic Affairs, Airlangga Hartarto together with Deputy Minister of Trade, Dyah Roro Esti; Deputy Minister of SMEs, Helvi Moraza; Deputy Minister of Tourism, Ni Luh Puspa;…