Jumat, 10 Januari 2025|Jakarta, Indonesia

Aduuh! Harga Cabai di Penjuru RI Makin 'Pedas', Asosiasi Bongkar Biang Keroknya

Ridwan

Sabtu, 26 Desember 2020 - 18:30 WIB

Pembeli sedang membeli cabe
Pembeli sedang membeli cabe
A A A

Thepresidentpost.id - Jakarta - Ketua Asosiasi Agribisnis Cabai Indonesia (AACI), Abdul Hamid, menuturkan tengah terjadi kenaikan harga signifikan untuk aneka cabai dalam sebulan terakhir.

Ia mengatakan, salah satu penyebab yakni minimnya produksi lantaran berkurangnya jumlah petani yang melakukan penanaman.

"Petani yang menanam berkurang sekitar 40 persen, itu karena harga sempat sangat murah, ini akan menjadi hambatan ke depannya," kata Abdul, Sabtu (26/12).

Abdul mengatakan, hal itu berakibat pada rentanya pasokan cabai terlebih pada musim hujan saat ini. Ia menuturkan, curah hujan tinggi yang diikuti dengan bencana banjir menganggu stabilitas produski cabai. Alhasil, harga cabai turut naik.

Dikatakan Abdul, harga cabai rawit merah paling tinggi di tingkat petani dihargai hingga Rp 40 ribu per kg, sedangkan cabai merah keriting mencapai Rp 55 ribu per kg.

Abdul menjelaskan, kenaikan harga itu menguntungkan bagi para petani yang saat ini memiliki hasil panen.

Meskipun biaya produksi ikut naik, margin yang diperoleh cukup besar. Itu setidaknya bisa membantu petani untuk memulihkan permodalan pasca mengalami kerugian besar selama pandemi tahun ini.

"Biaya produksi normalnya antara Rp 13 ribu hingga Rp 14 ribu per kg, sekarang naik jadi Rp 15 ribu - Rp 18 ribu per kg. Jadi kalau dijual Rp 40 ribu hingga Rp 55 ribu, itu dia jelas untung," kata Abdul.

Namun, ia meminta pemerintah agar tidak sebatas memahami harga murah atau tinggi. "Yang terpenting, kenapa dia menjual mahal dan kenapa murah," ujarnya menambahkan.

Pada Mei 2020 lalu, AACI telah mengkhawatirkan situasi komoditas cabai pada akhir tahun 2020. Pasalnya, saat itu, harga komoditas cabai di sejumlah sentra turun drastis hingga Rp 5.000 per kilogram (kg). Hal itu berdampak pada kerugian usaha petani dan bakal berimbas pada minimnya modal untuk kembali melakukan kegiatan pertanaman.

"Kita sudah prediksi ini sejak bulan Maret, Covid - 19 ini bahaya maka perlu antisipasi karena ada dampak ekonomi petani," kata Abdul pada Mei lalu.

Abdul menuturkan, rata - rata modal petani cabai antara Rp13 ribu - Rp14 ribu per kg untuk seluruh jenis cabai. Petani mendapatkan keuntungan 30 persen sehingga harga jual dari petani berkisar Rp 18 per kg. Oleh karena itu, penurunan harga yang terjadi cukup dalam dan menekan omzet petani.

Dampak ekonomi yang yang dikhawatirkan terjadi yakni kesulitan modal bagi petani untuk melakukan kegiatan pertanaman pada musim selanjutnya. Hal itu mesti dicermati, sebab mulai September hingga akhir tahun krisis cabai dalam negeri bisa terjadi jika pertanaman cabai minim.

"Sekarang sudah susah mau bicara kembali pokok modal saja. Tidak mungkin bisa tanam lagi karena dampak ekonominya susah sekali," kata Abdul.

Komentar

Berita Lainnya

National 24/12/2024 10:25 WIB

9 Reasons to Invest in Kota Jababeka with Profit Potential

Investment in Jababeka Industrial Estate in Cikarang, Bekasi or what is now known as the Independent and Integrated City has various potential benefits that can be an attraction for investors. Yes, PT…

Economy 24/12/2024 08:15 WIB

PT Matahari Tire Indonesia, China's No. 1 Tire Manufacturing Company Officially Operates in Kendal SEZ

PT Matahari Tire Indonesia, a subsidiary of Zhongce Rubber Group Co Ltd (ZC Rubber) from China has officially started the operation of its new factory in Kendal Special Economic Zone, Central Java. The…

Science & Tech 24/12/2024 07:20 WIB

Minister of Industry Agus Denies Rumors that iPhone 16 Can be Bought on Pre-order

Minister of Industry Agus Gumiwang Kartasasmita strongly denied rumors that the iPhone 16 could be purchased for pre-order on Friday (20/12/2024). He said he had not received an investment proposal of…

Travel 23/12/2024 15:12 WIB

Launch of Shopping in Indonesia Only (BINA) Discount Program 2024

Coordinating Minister for Economic Affairs, Airlangga Hartarto together with Deputy Minister of Trade, Dyah Roro Esti; Deputy Minister of SMEs, Helvi Moraza; Deputy Minister of Tourism, Ni Luh Puspa;…

Science & Tech 23/12/2024 14:46 WIB

Indonesia Delivers 2.7 Million Doses of bOPV Polio Vaccine as Humanitarian Aid to Myanmar

As an expression of solidarity and the strong relationship between the people of Indonesia and Myanmar, the Government of the Republic of Indonesia has delivered 2.7 million doses of the bOPV polio vaccine…