Jumat, 10 Januari 2025|Jakarta, Indonesia

Ya Ampun Kasian! Sri Mulyani Diomelin Seluruh Rakyat Indonesia Gara-gara Ngutang

Ridwan

Senin, 04 Januari 2021 - 18:15 WIB

Sri Mulyani
Sri Mulyani
A A A

Thepresidentpost.id - Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani menjelaskan kondisi saat ini tidaklah mudah bagi seluruh masyarakat, termasuk pemerintah. Ia pun mengibaratkan kondisi akibat pandemi COVID - 19 ini seperti sebuah rumah tangga.

Menurutnya, seorang ibu rumah tangga harus pintar memahami situasi dan cepat mengambil keputusan secara tepat dalam kondisi apa pun.

"Kayak kita di rumah saja, tiba - tiba ada anggota keluarga kita yang sakit, mungkin tabrakan, mungkin kena demam berdarah dan harus masuk rumah sakit, atau bapaknya kena PHK sekaligus," kata Sri Mulyani dalam webinar Kaukus Perempuan Parlemen RI, Senin (4/1).

Untuk itu, Sri Mulyani menuturkan, ibu rumah tangga harus mampu mendanai seluruh keluarganya agar setiap anggota keluarga mampu kembali menjalankan kehidupannya.

"Dan si ibu harus berputar pikirannya untuk gimana mendanai seluruh keluarganya yang sakit, yang masih harus kerja, dan yang harus bisa tetap setiap hari makan," terangnya.

Ia pun mengibaratkan kondisi serupa dengan yang dialami pemerintah saat ini. Menteri Keuangan mencari pendanaan atau utang agar belanja negara tetap berjalan.

"Ibu itu perlu ngutang, jadi saya ngutang. Dan saya diomelin seluruh rakyat Indonesia ngutang untuk ini," kata Sri Mulyani.

Sekedar informasi, pendapatan negara per akhir November 2020 sebesar Rp 1.423 triliun, turun 15,5 persen dibandingkan dengan realisasi di Januari - November 2019 yang sebesar Rp 1.670,7 triliun.

Sedangkan, belanja negara terealisasi Rp 2.306,7 triliun, naik 12,7 persen dari periode yang sama tahun lalu. Dengan demikian, defisit anggaran mencapai Rp 883,7 triliun atau setara dengan 5,6 persen terhadap PDB.

"Sama seperti Republik Indonesia. APBN kita penerimaan turun hampir 20 persen, tapi belanjanya naik lebih dari Rp 500 triliun. Bayangkan. Yang tadinya Rp 2.200 triliun jadi Rp 2.750 triliun belanjanya," tambahnya.

Adapun total utang pemerintah menjelang tutup tahun lalu nyaris tembus Rp 6.000 triliun, tepatnya Rp 5.910,64 triliun per akhir November. Utang ini naik Rp 32,93 triliun dari sebelumnya.

Jika dibandingkan dengan posisi utang per akhir November 2019 yang sebesar Rp 4.814,31 triliun, artinya dalam setahun ini utang pemerintah sudah bertambah Rp 1.096,33 triliun.

Hingga akhir November lalu, rasio utang pemerintah pusat mencapai 38,13 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). Rasio ini juga lebih besar dari November 2019 yang hanya 30,03 persen dari PDB.

Komentar

Berita Lainnya

National 24/12/2024 10:25 WIB

9 Reasons to Invest in Kota Jababeka with Profit Potential

Investment in Jababeka Industrial Estate in Cikarang, Bekasi or what is now known as the Independent and Integrated City has various potential benefits that can be an attraction for investors. Yes, PT…

Business 24/12/2024 10:12 WIB

PT VOK Electrical Appliance Indonesia Officially Builds Factory in Kendal Special Economic Zone (KEK)

PT VOK Electrical Appliances Indonesia officially held a groundbreaking ceremony for its new factory in Kendal Special Economic Zone (KEK), Central Java. The deputy government of Kendal Regency, Head…

Science & Tech 24/12/2024 07:20 WIB

Minister of Industry Agus Denies Rumors that iPhone 16 Can be Bought on Pre-order

Minister of Industry Agus Gumiwang Kartasasmita strongly denied rumors that the iPhone 16 could be purchased for pre-order on Friday (20/12/2024). He said he had not received an investment proposal of…

Business 23/12/2024 15:19 WIB

Minister of Trade at the Launch of EPIC Sale

Minister of Trade, Budi Santoso together with Coordinating Minister for Economic Affairs, Airlangga Hartarto and Head of the National Food Agency (Bapanas), Arief Prasetyo Adi launched Every Purchase…

Travel 23/12/2024 15:12 WIB

Launch of Shopping in Indonesia Only (BINA) Discount Program 2024

Coordinating Minister for Economic Affairs, Airlangga Hartarto together with Deputy Minister of Trade, Dyah Roro Esti; Deputy Minister of SMEs, Helvi Moraza; Deputy Minister of Tourism, Ni Luh Puspa;…