Jumat, 10 Januari 2025|Jakarta, Indonesia

Ya Ampun, Pertamina Digugat Rp39,5 Triliun oleh Perusahan asal AS, Mulyanto DPR 'Geleng-geleng'

Candra Mata

Sabtu, 09 Januari 2021 - 13:30 WIB

Gas Ilustrasi (Hariyanto/ INDUSTRY.co.id)
Gas Ilustrasi (Hariyanto/ INDUSTRY.co.id)
A A A

Thepresidentpost.id - Jakarta, Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto, meminta Pertamina menjelaskan secara terbuka kepada publik terkait persoalan gugatan dari Anadarko Petroleum Corporation senilai Rp 39,5 triliun.

Menurutnya, gugatan perusahaan asal Amerika itu nilainya tidak main - main.

"Nilainya sebesar Rp 39,5 triliun akibat pembatalan perjanjian impor LNG 1 juta ton (MTPA) pertahun dalam jangka waktu 20 tahun dari Mozambik pada Februari 2019 lalu," ucapnya beberapa waktu lalu seperti dikutip redaksi Thepresidentpost.id pada Sabtu (9/1/2021).

Tak hanya itu, dirinya meminta juga kepada Pemerintah agar lebih akurat dalam menyusun perencanaan pertumbuhan kebutuhan energi.

Jangan sampai terjadi ketidaksesuaian atau miss match dalam kalkulasi supply energi di tanah air.

"Sebelumnya, kasus listrik PLN yang over supply mendekati 50%. Saat produksi listrik berlebih PLN malah membangun pembangkit dengan utang yang mencapai Rp 500 triliun," terangnya.

Adapun terkait persoalan komoditas gas yang dialami Pertamina ini menurutnya juga serupa. 

"Di saat produksi LNG kita surplus, sehingga memungkinkan ekspor, Pertamina justru mengimpor gas ini dalam jumlah besar. Logikanya tidak pas. Padahal diketahui, bahwa transaksi berjalan perdagangan migas kita terus tekor setiap tahun. Semestinya yang dilakukan bukanlah impor gas, tetapi ekspor,” tegas Mulyanto.

Selain itu, legislator asal PKS ini juga mendesak Pemerintah menegur jajaran direksi Pertamina yang ingin mengambil keuntungan dengan menabrak logika perdagangan komoditas energi selama ini.

“Secara umum strategi dasar kita adalah menggenjot lifting migas, sehingga kita dapat semakin baik memenuhi kebutuhan migas domestik dan terus mengurangi impor migas, yang dengan itu defisit transaksi berjalan migas dapat direduksi. Syukur - syukur kalau bisa surplus. Bukan malah memperbesar defisit transaksi berjalan melalui impor LNG,” jelasnya.

Menurut Mulyanto, Pertamina terkesan lalai menganalisis data kebutuhan gas dalam negeri. 

"Akibatnya pertamina harus menghadapi gugatan dengan nilai yang tidak sedikit," pungkasnya.

Komentar

Berita Lainnya

National 24/12/2024 10:25 WIB

9 Reasons to Invest in Kota Jababeka with Profit Potential

Investment in Jababeka Industrial Estate in Cikarang, Bekasi or what is now known as the Independent and Integrated City has various potential benefits that can be an attraction for investors. Yes, PT…

Economy 24/12/2024 08:15 WIB

PT Matahari Tire Indonesia, China's No. 1 Tire Manufacturing Company Officially Operates in Kendal SEZ

PT Matahari Tire Indonesia, a subsidiary of Zhongce Rubber Group Co Ltd (ZC Rubber) from China has officially started the operation of its new factory in Kendal Special Economic Zone, Central Java. The…

Science & Tech 24/12/2024 07:20 WIB

Minister of Industry Agus Denies Rumors that iPhone 16 Can be Bought on Pre-order

Minister of Industry Agus Gumiwang Kartasasmita strongly denied rumors that the iPhone 16 could be purchased for pre-order on Friday (20/12/2024). He said he had not received an investment proposal of…

Travel 23/12/2024 15:12 WIB

Launch of Shopping in Indonesia Only (BINA) Discount Program 2024

Coordinating Minister for Economic Affairs, Airlangga Hartarto together with Deputy Minister of Trade, Dyah Roro Esti; Deputy Minister of SMEs, Helvi Moraza; Deputy Minister of Tourism, Ni Luh Puspa;…

Science & Tech 23/12/2024 14:46 WIB

Indonesia Delivers 2.7 Million Doses of bOPV Polio Vaccine as Humanitarian Aid to Myanmar

As an expression of solidarity and the strong relationship between the people of Indonesia and Myanmar, the Government of the Republic of Indonesia has delivered 2.7 million doses of the bOPV polio vaccine…