Jumat, 10 Januari 2025|Jakarta, Indonesia

Dipercaya APTISI, Edufecta Jadi Sistem Pembelajaran Daring Kampus Swasta se-Indonesia

Herry Barus

Kamis, 14 Januari 2021 - 12:32 WIB

Edufecta Jadi Sistem Pembelajaran Daring Kampus Swasta se-Indonesia
Edufecta Jadi Sistem Pembelajaran Daring Kampus Swasta se-Indonesia
A A A

Thepresidentpost.id - Jakarta— PT Technomedia Interkom Cemerlang secara resmi dipercaya Asosisasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) mengembangkan platform pembelajaran daring untuk seluruh kampus swasta seiring belum redanya epidemi COVID19. 

Salah satu anak usaha dari PT. IndoSterling Technomedia ini nantinya menyiapkan Edufecta sebagai portal eLearning untuk digunakan kepada 4 ribu lebih perguruan tinggi swasta yang menjadi anggota APTISI.

Direktur PT Technomedia Interkom Cemerlang Aguswahyudi Steven mengapresiasi adanya kerjasama yang telah dilakukan dengan APTISI ini. Kerjasama ini diharapkan menjadi kontribusi nyata dalam mengembangkan pendidikan tinggi di Indonesia.

“Disepakatinya Nota Kesepahaman antara PT Technomedia Interkom Cemerlang dengan Asosisasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) menunjukkan kepercayaan asosiasi terhadap sistem pembelajaran daring Edufecta yang dikembangkan oleh anak bangsa,” ujarnya, Rabu (13/1).

Seperti diketahui sejak COVID19 merebak, seluruh kampus di Indonesia mengubah proses pembelajaran dari tatap muka di kampus menjadi daring. Meski demikian, belum adanya platform sistem pembelajaran daring yang mudah dan efisien mempersulit kampus menjalankan sistem kuliah ini.

Edufecta ini merupakan portal eLearning bagi kalangan profesional, sebagai pelengkap untuk proses pembelajaran dan pelatihan korporasi yang lebih efektif dan efisien. Portal ini menggunakan kombinasi media audio visual dalam modul pembelajaran guna meningkatkan kemudahan penggunaan dan efektivitas pembelajaran.

Steven menjelaskan di dalam edufecta ini nantinya dilakukan dua metode sistem pembelajaran online, yakni metode pembelajaran synchronous (live interactive) serta metode pembelajaran asynchronous (recorded).

Untuk metode pembelajaran ini, kata Steven, akan disesuaikan kembali dengan kondisi infrasturuktur jaringan internet di setiap wilayah anggota APTISI yang nantinya dibagi menjadi tiga wilayah.

“Untuk Jawa dan kota besar lainnya kita akan menggunakan metode pembelajaran synchronous. Lalu untuk di luar Pulau Jawa menggunakan kombinasi metode pembelajaran synchronous dan asynchronous. Kemudian untuk Indonesia bagian timur menggunakan metode pembelajaran asynchronous,” jelas Steven.

Komentar

Berita Lainnya

National 24/12/2024 10:25 WIB

9 Reasons to Invest in Kota Jababeka with Profit Potential

Investment in Jababeka Industrial Estate in Cikarang, Bekasi or what is now known as the Independent and Integrated City has various potential benefits that can be an attraction for investors. Yes, PT…

Business 24/12/2024 10:12 WIB

PT VOK Electrical Appliance Indonesia Officially Builds Factory in Kendal Special Economic Zone (KEK)

PT VOK Electrical Appliances Indonesia officially held a groundbreaking ceremony for its new factory in Kendal Special Economic Zone (KEK), Central Java. The deputy government of Kendal Regency, Head…

Economy 24/12/2024 08:15 WIB

PT Matahari Tire Indonesia, China's No. 1 Tire Manufacturing Company Officially Operates in Kendal SEZ

PT Matahari Tire Indonesia, a subsidiary of Zhongce Rubber Group Co Ltd (ZC Rubber) from China has officially started the operation of its new factory in Kendal Special Economic Zone, Central Java. The…

Business 23/12/2024 15:19 WIB

Minister of Trade at the Launch of EPIC Sale

Minister of Trade, Budi Santoso together with Coordinating Minister for Economic Affairs, Airlangga Hartarto and Head of the National Food Agency (Bapanas), Arief Prasetyo Adi launched Every Purchase…

Travel 23/12/2024 15:12 WIB

Launch of Shopping in Indonesia Only (BINA) Discount Program 2024

Coordinating Minister for Economic Affairs, Airlangga Hartarto together with Deputy Minister of Trade, Dyah Roro Esti; Deputy Minister of SMEs, Helvi Moraza; Deputy Minister of Tourism, Ni Luh Puspa;…