Jumat, 10 Januari 2025|Jakarta, Indonesia

Alami Rugi Rp4,7 T dan Aset Turun 10%, LPEI Kembali Disuntik Modal Negara Rp5 Triliun

Krishna Anindyo

Kamis, 07 Januari 2021 - 18:15 WIB

BPS Rilis Angka Ekspor Indonesia
BPS Rilis Angka Ekspor Indonesia
A A A

Thepresidentpost.id - Jakarta - Pemerintah memutuskan menambahkan modal kepada Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) sebesar Rp5 triliun.

Kebijakan ini tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 78 Tahun 2020 tentang Penambahan Penyertaan Modal Negara (PMN) ke dalam modal LPEI, yang diteken Presiden Joko Widodo pada 30 Desember 2020 lalu. 

Suntikan modal ini diberikan untuk mendukung program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dan mendorong perekonomian nasional.

Terkait langkah pemerintah itu, Anggota Komisi XI DPR RI Anis Byarwati menyatakan LPEI dapat menjadi lembaga strategis untuk mendorong ekspor UMKM.

Dari informasinya yang didapat, LPEI menyatakan baru bisa memfasilitasi sekitar 2200 UMKM hingga saat ini.

Menurutnya, angka tersebut masih relatif sangat rendah dengan besarnya potensi yang ada. Namun, kinerja sektor keuangan LPEI masih terus alami penurunan.

“Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia EximBank membukukan rugi bersih sebesar Rp4,7 triliun pada 2019. Selain kerugian, LPEI juga mencatatkan penurunan aset hampir 10 persen menjadi Rp108,7 triliun pada 2019,” tutur Anis melalui keterangan yang diterima redaksi pada Kamis (7/1).

Selain itu, Anis juga mengungkap bahwa terdapat 14 temuan BPK dalam laporannya yang menilai kinerja pemberian fasilitas pembiayaan di LPEI belum maksimal. Terutama pemantauan pada debitur - debitur yang berpotensi bermasalah.

“Saya kira LPEI harus menindaklanjuti temuan temuan BPK ini,” lanjutnya.

Politisi Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (F - PKS) ini menilai perlu adanya langkah strategis yang diambil LPEI di tengah semakin ketatnya likuiditas ditambah dengan semakin besarnya defisit pendapatan pemerintah pada tahun 2019.

Sejumlah catatan juga diberikan, terutama terkait tingginya Non Performing Financing (NPF) dari LPEI. Berdasarkan data per 31 Desember 2019, NPF bruto LPEI sudah mencapai 23,39 persen, meningkat tajam  dibandingkan tahun 2018 yang sebesar 13,73 persen.

Angka tersebut sangat tinggi apabila dibandingkan dengan bank - bank BUMN yang hanya berkisar antara 2 - 5 persen.

“Tingginya NPF ini seharusnya menjadi catatan tersendiri, terutama apabila LPEI akan dilibatkan dalam program stimulus perekonomian dalam rangka menangani wabah Covid,” pungkasnya.

Komentar

Berita Lainnya

Business 24/12/2024 10:12 WIB

PT VOK Electrical Appliance Indonesia Officially Builds Factory in Kendal Special Economic Zone (KEK)

PT VOK Electrical Appliances Indonesia officially held a groundbreaking ceremony for its new factory in Kendal Special Economic Zone (KEK), Central Java. The deputy government of Kendal Regency, Head…

Economy 24/12/2024 08:15 WIB

PT Matahari Tire Indonesia, China's No. 1 Tire Manufacturing Company Officially Operates in Kendal SEZ

PT Matahari Tire Indonesia, a subsidiary of Zhongce Rubber Group Co Ltd (ZC Rubber) from China has officially started the operation of its new factory in Kendal Special Economic Zone, Central Java. The…

Science & Tech 24/12/2024 07:20 WIB

Minister of Industry Agus Denies Rumors that iPhone 16 Can be Bought on Pre-order

Minister of Industry Agus Gumiwang Kartasasmita strongly denied rumors that the iPhone 16 could be purchased for pre-order on Friday (20/12/2024). He said he had not received an investment proposal of…

Business 23/12/2024 15:19 WIB

Minister of Trade at the Launch of EPIC Sale

Minister of Trade, Budi Santoso together with Coordinating Minister for Economic Affairs, Airlangga Hartarto and Head of the National Food Agency (Bapanas), Arief Prasetyo Adi launched Every Purchase…

Travel 23/12/2024 15:12 WIB

Launch of Shopping in Indonesia Only (BINA) Discount Program 2024

Coordinating Minister for Economic Affairs, Airlangga Hartarto together with Deputy Minister of Trade, Dyah Roro Esti; Deputy Minister of SMEs, Helvi Moraza; Deputy Minister of Tourism, Ni Luh Puspa;…