Sabtu, 11 Januari 2025|Jakarta, Indonesia

Pemerintah Sebaiknya Menyerap Aspirasi Masyarakat yang Tolak Pengesahaan UU Ciptaker

Herry Barus

Senin, 19 Oktober 2020 - 06:00 WIB

Mantan Juru Bicara Badan Intelijen Negara (BIN) Muchyar Yara
Mantan Juru Bicara Badan Intelijen Negara (BIN) Muchyar Yara
A A A

Thepresidentpost.id - Jakarta - Mantan Juru Bicara Badan Intelijen Negara (BIN) Muchyar Yara meminta pemerintahan Joko Widodo - Ma'ruf Amin dapat menyerap aspirasi seluruh elemen masyarakat yang menolak pengesahan Undang Undang Cipta Kerja. 

Belajar dari sejarah pemimpin terdahulu ketika gelombang unjuk rasa yang digalang gerakan mahasiswa dan elemen masyarakat berhasil meruntuhkan rezim Orde Lama dan Orde Baru. 

Demo di penghujung Orde Lama yang mengorbankan mahasiswa Arief Rahman Hakim berujung tumbangnya pemerintahan Soekarno. Sedangkan di era Orde Baru menewaskan sejumlah mahasiswa Universitas Trisakti sehingga melengserkan kekuasaan Soeharto dan melahirkan era Reformasi. 

"Janganlah tergelincir pada lubang yang sama yang dialami pemimpin - pemimpin di masa lalu," kata Muchyar Yara akhir pekan lalu. 

Mengingat, pemimpin sekaliber Proklamator Soekarno dan Soeharto lengser karena gelombang demonstrasi mahasiswa maka pemerintahan saat ini diminta menyikapi aksi unjuk rasa dengan bijak. 

"Rangkullah para pendemo itu yang notabene adalah para mahasiswa, pelajar yang juga anak - anakmu sendiri. Pak Jokowi, anda mungkin masih dibutuhkan oleh bangsa ini karenanya mohon jangan ulangi sejarah masa lalu," jelas Muchyar Yara. 

Menurutnya, sosok Presiden Jokowi merupakan pemimpin yang bijaksana. Karena itu, dalam situasi seperti ini, seharusnya dapat menunjukkannya di mata rakyat. 

"Anda adalah pemimpin yang humble, jujur dan bijaksana. Inilah saatnya anda menunjukan ke - humble - lan anda itu lalu lanjutkan membangun Indonesia," tutur Muchyar Yara. 

Jika pemerintah dapat menahan diri tidak terburu - buru mengesahkan UU Cipta Kerja tentu tidak terjadi polemik di tengah masyarakat. 

"Pak Jokowi, anda tidak kalah jika mengalah di Undang Undang Ominibus Law ini. Justru anda akan menang dalam sejarah bangsa ini yaitu anda tetap bertahan meskipun didemo besar - besaran, tidak seperti pemimpin - pemimpin yang terdahulu," kata Muchyar Yara. 

Namun sebaliknya, jika pemerintah terus bertahan dengan kebijakan sekarang ini karena menganggap sebagai masalah harga diri tentu kisruh di masyarakat tidak akan selesai. 

"Maka itulah yang memang diharapkan oleh pihak - pihak yang menghendaki anda jatuh dari kedudukan anda saat ini. Ini adalah pendapat saya sebagai warga negara yang ikut menyaksikan sejarah kejatuhan Bung Karno dan Pak Harto," tandas Muchyar Yara.

Komentar

Berita Lainnya

Business 24/12/2024 10:12 WIB

PT VOK Electrical Appliance Indonesia Officially Builds Factory in Kendal Special Economic Zone (KEK)

PT VOK Electrical Appliances Indonesia officially held a groundbreaking ceremony for its new factory in Kendal Special Economic Zone (KEK), Central Java. The deputy government of Kendal Regency, Head…

Economy 24/12/2024 08:15 WIB

PT Matahari Tire Indonesia, China's No. 1 Tire Manufacturing Company Officially Operates in Kendal SEZ

PT Matahari Tire Indonesia, a subsidiary of Zhongce Rubber Group Co Ltd (ZC Rubber) from China has officially started the operation of its new factory in Kendal Special Economic Zone, Central Java. The…

Science & Tech 24/12/2024 07:20 WIB

Minister of Industry Agus Denies Rumors that iPhone 16 Can be Bought on Pre-order

Minister of Industry Agus Gumiwang Kartasasmita strongly denied rumors that the iPhone 16 could be purchased for pre-order on Friday (20/12/2024). He said he had not received an investment proposal of…

Business 23/12/2024 15:19 WIB

Minister of Trade at the Launch of EPIC Sale

Minister of Trade, Budi Santoso together with Coordinating Minister for Economic Affairs, Airlangga Hartarto and Head of the National Food Agency (Bapanas), Arief Prasetyo Adi launched Every Purchase…

Travel 23/12/2024 15:12 WIB

Launch of Shopping in Indonesia Only (BINA) Discount Program 2024

Coordinating Minister for Economic Affairs, Airlangga Hartarto together with Deputy Minister of Trade, Dyah Roro Esti; Deputy Minister of SMEs, Helvi Moraza; Deputy Minister of Tourism, Ni Luh Puspa;…