Jumat, 10 Januari 2025|Jakarta, Indonesia

Petani Kalbar Manfaatkan Agens Hayati, Solusi Pengendalian OPT Ramah Lingkungan

Wiyanto

Kamis, 07 Januari 2021 - 22:20 WIB

Petani sedang menyiapkan agens hayati
Petani sedang menyiapkan agens hayati
A A A

Thepresidentpost.id - Kalbar, - Pemanfaatan agens hayati sebagai teknologi pengendalian Organisme Penggangu Tumbuhan (OPT) ramah lingkungan yang juga merupakan bagian dari konsep pertanian secara berkelanjutan (sustainable agriculture) terus dilakukan.

Kementerian Pertanian (Kementan) terus mendorong pemanfaatan agens hayati dalam pengendalian OPT dengan melakukan sosialisasi ke daerah. Salah satunya di Kalimantan Barat yang merespon dengan sangat baik.

Yuliana Yulinda selaku Kepala UPT Perlindungan Tanaman Pangan Dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat saat diwawancara hari Kamis (7/1) menyatakan dukungan penuhnya untuk mendorong perkembangan pemanfaatan agens hayati dalam pengendalian OPT. “Dampak negatif penggunaan pestisida kimiawi pada tanaman yang apabila dilakukan terus menerus dalam jangka waktu lama akan mengakibatkan kerusakan pada tekstur, struktur, kimia dan biologis tanah, pencemaran lingkungan, dan resistensi hama, sehingga proses transfer teknologi ramah lingkungan kepada petani mutlak perlu segera dilaksanakan. Salah satu teknologi ramah lingkungan yang menurut kami mudah dan ekonomis bagi petani adalah pemanfaatan agens hayati”, ungkap Yuliana.

Di tempat sama M Rawi, Kepala Laboratorium Pengamatan Hama Penyakit / Laboratorium Agens Hayati Pontianak menambahkan bahwa agens hayati yang banyak dimanfaatkan oleh petani saat ini antara lain Paenibacillus polymyxa untuk pengendalian penyakit BLB pada tanaman padi, Trichoderma sp. untuk pengendalian penyakit Blas pada tanaman padi, Metarhizium anisopliae untuk pengendalian hama ulat grayak frugiperda pada tanaman jagung, dan sebagainya.

“Pelatihan perbanyakan agens hayati gencar kami lakukan hampir tiap bulannya. Kegiatan pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan SDM petugas pertanian yang nantinya membimbing petani dalam penerapan pengendalian OPT ramah lingkungan. Dalam pelatihan ini, LPHP/LAH Pontianak tidak hanya sekedar memberikan pemaparan materi namun mengajak para para petugas peserta pelatihan untuk langsung mempraktekkan cara perbanyakan agens hayati, misal Trichoderma”, lanjut M. Rawi.

Sama halnya Kamsul, Koordinator POPT Kabupaten Ketapang mendukung adanya kegiatan pelatihan ini. “Pelatihan perbanyakan agens hayati ini sangat bermanfaat bagi para petugas di lapangan. Pelatihan ini juga dirasakan sangat penting mengingat saat ini sedang digalakkan pengendalian OPT yang ramah lingkungan serta tuntutan pasar terhadap tersedianya produk pertanian yang bersifat organik”, sebut Kamsul.

Direktur Perlindungan Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian, Edy Purnawan menyambut baik pesatnya minat petani dalam pemanfaatan agens hayati sebagai solusi ramah lingkungan dalam pengendalian hama. “Banyak daerah yang telah kami coba melalui program perbanyakan dan pemanfaatan agens hayati serta budidaya tanaman sehat untuk mengedukasi petani mengenai penerapan pengendalian hama terpadu (PPHT) dan terbukti bahwa panennya pun tidak kalah memuaskannya dengan budidaya yang masih menggunakan pestisida kimiawi. Pendekatan ramah lingkungan yang berkelanjutan inilah yang akan kami terus dorong untuk dilakukan lebih banyak lagi,” jelas Edy.

Hal ini seperti diungkapkan Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Suwandi beberapa waktu lalu turut menegaskan upaya Kementan terus mendorong dan mendukung praktek - praktek kegiatan pengendalian OPT berbasis alami dengan menggunakan agens hayati sebagai bahan pengendaliannya.

Suwandi menegaskan dengan semakin meningkatnya kesadaran petani terhadap pentingnya budidaya tanaman sehat demi keberlanjutan pertanian, diharapkan juga kesejahteraan petani turut meningkat karenanya. Dengan demikian, hal ini turut mendukung percepatan terwujudnya pertanian maju, mandiri dan modern. "Hal ini, sesuai arahan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL) produksi pangan harus jalan terus tetapi hal - hal yang dapat meningkatkan kesejahteraan petani juga harus dilakukan karena mereka ujung tombak ketahanan pangan negara kita", tegasnya.

Komentar

Berita Lainnya

National 24/12/2024 10:25 WIB

9 Reasons to Invest in Kota Jababeka with Profit Potential

Investment in Jababeka Industrial Estate in Cikarang, Bekasi or what is now known as the Independent and Integrated City has various potential benefits that can be an attraction for investors. Yes, PT…

Economy 24/12/2024 08:15 WIB

PT Matahari Tire Indonesia, China's No. 1 Tire Manufacturing Company Officially Operates in Kendal SEZ

PT Matahari Tire Indonesia, a subsidiary of Zhongce Rubber Group Co Ltd (ZC Rubber) from China has officially started the operation of its new factory in Kendal Special Economic Zone, Central Java. The…

Science & Tech 24/12/2024 07:20 WIB

Minister of Industry Agus Denies Rumors that iPhone 16 Can be Bought on Pre-order

Minister of Industry Agus Gumiwang Kartasasmita strongly denied rumors that the iPhone 16 could be purchased for pre-order on Friday (20/12/2024). He said he had not received an investment proposal of…

Travel 23/12/2024 15:12 WIB

Launch of Shopping in Indonesia Only (BINA) Discount Program 2024

Coordinating Minister for Economic Affairs, Airlangga Hartarto together with Deputy Minister of Trade, Dyah Roro Esti; Deputy Minister of SMEs, Helvi Moraza; Deputy Minister of Tourism, Ni Luh Puspa;…

Science & Tech 23/12/2024 14:46 WIB

Indonesia Delivers 2.7 Million Doses of bOPV Polio Vaccine as Humanitarian Aid to Myanmar

As an expression of solidarity and the strong relationship between the people of Indonesia and Myanmar, the Government of the Republic of Indonesia has delivered 2.7 million doses of the bOPV polio vaccine…